Jumat, 05 Februari 2016

Teori Cinta: 5 Cara Para Psikolog Menggambarkan dan Menjelaskan Cinta



oleh Kendra Cherry




Para psikolog dan peneliti telah memformulasikan beberapa teori berbeda tentang cinta. Cinta adalah sebuah fitrah emosi manusia, tetapi untuk memahami bagaimana dan kenapa itu terjadi bukanlah hal yang mudah.  Pada kenyataannya, sudah sangat lama sekali orang berpendapat bahwa cinta adalah  sesuatu yang sains tidak mampu untuk menjelaskannya.
Berikut adalah 4 teori utama yang dirancang untuk menjelaskan cinta dan perasaan kasih sayang lainnya.


Menyukai vs Mencintai
Psikolog Zick Rubin mengusulkan bahwa cinta yang romantis tersusun atas tiga element: kasih sayang, perhatian, dan keintiman. Kaih sayang adalah kebutuhan untuk menerima perhatian, pengakuan, dan kontak fisik dengan orang lain. Perhatian meliputi menghargai kebutuhan dan kebahagiaan orang lain layaknya kebutuhan dan kebahagiaan sendiri. Keintiman merujuk pada berbagi pikiran, keinginan, dan perasaan dengan orang lain.
Berdasarkan definisi ini, Rubin menciptakan sebuah kuisioner untuk mengamati perilaku orang lain dan menemukan bahwa ukuran menyukai dan mencintai ini memperkuat konsepnya tentang  cinta.

Cinta Kasih vs Cinta Nafsu
Menurut psikolog Elaine Hatfield dkk, ada dua tipe dasar cinta: cinta kasih sayang dan cinta nafsu. Cinta kasih sayang memiliki karakterisasi saling menghormati, saling menyayangi, saling mengasihi, dan saling mempercayai. Cinta kasih biasanya terbentuk dari saling memahami  dan menghormati satu sama lain.
Cinta nafsu memiliki karakterisasi perasaan kuat, ketertarikan seksual, kegelisahan, dan kasih sayang.  Ketika perasaan kuat ini dibalas, orang-orang merasa gembira dan terpenuhi. Cinta yang tak terbalas mengarah pada kesedihan dan keputusasaan. Hatfield mengemukakan bahwa cinta nafsu tidak bertahan lama, biasanya berkisar antara 6 sampai 30 bulan.
Hatfield juga mengemukakan bahwa cinta nafsu tumbuh ketika harapan budaya menganjurkan jatuh cinta, ketika orang tersebut menemukan pendapat lama tentang cinta yang ideal, dan ketika kamu mengalami gairah psikologi yang memuncak ketika hadirnya orang lain.
Idealnya, cinta nafsu selanjutnya mengarah pada cinta kasih, yang mana lebih abadi. Sementara kebanyakan orang menginginkan hubungan yang mengkombinasikan keamanan dan kestabilan dari cinta kasih dengan intensitas cinta nafsu, Hatfield  percaya bahwa hal tersebut sangatlah jarang.

Warna roda cinta
gambar dari
coolazstubbyholders.blogspot.com

Dalam bukunya dari tahun 1973, The Colors of Love, John Lee membandingkan corak cinta kedalam warna cinta. Sebagaimana terdapat tiga warna utama, Lee juga berpendapat bahwa corak cinta memiliki tiga warna utama,  yaitu eros, ludos dan storge.
Melanjutkan analogi warnanya, Lee mengemukakan sebagaimana tiga dasar dari warna yang bisa dikombinasikan untuk membentuk warna sekunder lain, begitu juga dengan tiga warna corak cinta yang bisa dikombinasikan untuk menciptakan sembilan corak cinta yang lain. Sebagai contoh, kombinasi antara Eros dan Ludos menghasilkan Mania atau cinta yang obsesif. 

6 Corak Cinta menurut Lee
Tiga corak utama:
1. Eros – Mencintai seorang yang ideal
2. Ludos – Cinta sebagai sebuah permainan
3. Storge – Cinta sebagai persahabatan
Tiga corak sekunder
1. Mania (Eros + Ludos) – Cinta yang obsesif
2. Pragma (Ludos + Storge) – Cinta yang realistis dan praktis
3. Agape (Eros + Storge) – Cinta tanpa pamrih

Teori Segitiga Cinta
Psikolog Robert Sternberg mengemukakan sebuah teori segitiga yang mengatakan bahwa ada tiga komponen cinta: keintiman, nafsu, dan komitmen. Kombinasi berbeda dari ketiga komponen ini menghasilkan beberapa macam tipe cinta. Sebagai contoh, kombinasi antara keintiman dan komitmen menghasilkan cinta kasih, sementara kombinasi  antara nafsu dan keintiman mengarah pada cinta nafsu.
Menurut Sternberg, hubungan yang dibangun atas dasar dua elemen atau lebih akan lebih langgeng daripada yang berdasar satu componen. Sternberg menggunakan istilah cinta yang sempurna untuk menjelaskan kombinasi antara keintiman, nafsu, dan komitmen. Walaupun tipe cinta seperti ini termasuk  yang terkuat dan paling kekal, tapi Sternberg mengatakan bahwa tipe cinta seperti ini sangatlah langka.

^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar